Judul : Capita Selekta (1 dan 2)
Penulis : Mohammad Natsir
Penerbit : Sumup Bandung
Terbit : cetakan ke-2 tahun 1961
Tebal
: 412 halaman (jld. 1), 600 halaman (jld. 2)
“Maka fikiran M. Natsir ini,
dapatlah diartikan fikiran Muslimin Indonesia dan sudah pada tempatnya pula
kita kemukakan.
Berdasar kepada yang saya terangkan di atas ini, saya menganjurkan agar
kumpulan karangan ini disalin ke bahasa Arab atau bahasa Inggris.”
Buku
ini, adalah buku yang memuat kumpulan tulisan-tulisan dari M. Natsir. Mohammad
Natsir adalah seorang putra Indonesia yang dikenal sebagai negarawan, politisi,
dan da’i ternama. Sebagai Negarawan, ia adalah Menteri Penerangan dalam Kabinet
Syahrir serta Perdana Menteri pertama Indonesia pada masa Soekarno. Sebagai
politisi, ia adalah pemegang jabatan puncak dalam partai Islam Masyumi. Adapun
sebagai da’i, beliau pernah menjadi Wakil Presiden Muktamar Alam Islami sekaligus tokoh
puncak Rabithah Alam Islami, serta, ia juga menjadi Ketua Dewan Dakwah
Islamiyyah Indonesia (DDII) sejak 1967 hingga wafatnya pada tahun 1993. Dan tak lupa pula, bahwa beliau adalah
peletak dasar organisasi “modern” yang berkontribusi pemikirannya tidak hanya
terhadap jam’iyyah Persis, tetapi juga terhadap bangsa dan negara, baik dalam
lingkup nasional maupun internasional.
Tulisan-tulisan M. Natsir ini,
semula adalah tulisan-tulisan yang pernah diterbitkan dalam Majalah “Pandji
Islam” dan “al Manar” pada kurun masa 1936-1941 M. Kendati masa telah lama
berlalu, namun buah pemikiran M. Natsir yang tertuang dalam tulisan-tulisannya
ini masih aktual, nilainya tidak dimakan masa, sangat berharga untuk dibaca dan
dipahami agar dapat kita ambil faidah dari ilmu, wawasan, dan pengalaman
hidupnya yang mendalam.
Buku ini, terbit dalam dua jilid. Jilid pertama, memuat kurang lebih 64
tulisan M. Natsir yang dikemas dalam 5 tema besar, yaitu Kebudayaan Filsafat,
Pendidikan, Agama, Ketatanegaraan, dan Persatuan Agama dan Negara.
Sedang jilid kedua, tidak hanya memuat kumpulan tulisan saja, namu juga kumpulan pidato, dan wawancara-wawancara
yang pernah beliau lakukan antara tahun 1950-1955 M. Jilid dua ini pun mengemas
tulisan-tulisan beliau dalam 5 tema besar; yaitu, pertama, Pidato Di Parlemen.
Di bab ini, terdapat 6 pidato beliau yang berkaitan dengan politik dan
kenegaraan dalam konteks saat itu, di antaranya pidato tentang Pembentukan
Negara Kesatuan, dan tentang Irian Barat. Kedua, Pidato Dan Chotbah. Di
bagian ini terdapat 13 pidato dan chotbah beliau, baik itu tentang keagamaan
seperti chotbah ‘ied, atau pun tentang pendidikan dan wawasan seputar agama
Islam. Ketiga, Bunga Rampai, berisi tulisan-tulisan yang mengulas dan
menanggapi hal-hal berkaitan dengan politik, dan kenegaraan pada saai itu.
Keempat, Interpiu dan Guntingan Pers, yang juga berisi ulasan dan
tanggapan serta sikap beliau tentang situasi politik, kenegaraan, dan
permasalahan dunia Islam. Kelima, Dari Hati Ke Hati, bagian terakhir ini
berisi tulisan-tulisan beliau mengenai keagamaan, moral, serta pandangan dan
keyakinan hidup sebagai seorang muslim.
Buku ini penting dibaca karena isinya menggambarkan rentang pemikiran dan
idiologi seorang Muslim sejati dalam berpuluh-puluh tahun masa hidupnya dalam
membela dan memperjuangkan ‘izzul Islam. Seperti menurut HAMKA,
pandangan M. Natsir ini layak untuk dikatakan mewakili pandangan Muslim
Indonesia, sehingga ia sendiri berani menganjurkan untuk mengalih bahasakan
kumpulan tulisan-tuisan M. Natsir ini ke dalam Bahasa Arab atau Inggris.
0 komentar:
Posting Komentar