Rabu, 05 Maret 2014

Capita Selekta 1 dan 2









Judul          : Capita Selekta (1 dan 2)
Penulis       : Mohammad Natsir
Penerbit     : Sumup Bandung
Terbit         : cetakan ke-2 tahun 1961
Tebal          : 412 halaman (jld. 1), 600 halaman (jld. 2)



“Maka fikiran M. Natsir ini, dapatlah diartikan fikiran Muslimin Indonesia dan sudah pada tempatnya pula kita kemukakan.
Berdasar kepada yang saya terangkan di atas ini, saya menganjurkan agar kumpulan karangan ini disalin ke bahasa Arab atau bahasa Inggris.”
Hadji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA)
          Buku ini, adalah buku yang memuat kumpulan tulisan-tulisan dari M. Natsir. Mohammad Natsir adalah seorang putra Indonesia yang dikenal sebagai negarawan, politisi, dan da’i ternama. Sebagai Negarawan, ia adalah Menteri Penerangan dalam Kabinet Syahrir serta Perdana Menteri pertama Indonesia pada masa Soekarno. Sebagai politisi, ia adalah pemegang jabatan puncak dalam partai Islam Masyumi. Adapun sebagai da’i, beliau pernah menjadi Wakil Presiden  Muktamar Alam Islami sekaligus tokoh puncak Rabithah Alam Islami, serta, ia juga menjadi Ketua Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII) sejak 1967 hingga wafatnya pada tahun 1993.  Dan tak lupa pula, bahwa beliau adalah peletak dasar organisasi “modern” yang berkontribusi pemikirannya tidak hanya terhadap jam’iyyah Persis, tetapi juga terhadap bangsa dan negara, baik dalam lingkup nasional maupun internasional.
            Tulisan-tulisan M. Natsir ini, semula adalah tulisan-tulisan yang pernah diterbitkan dalam Majalah “Pandji Islam” dan “al Manar” pada kurun masa 1936-1941 M. Kendati masa telah lama berlalu, namun buah pemikiran M. Natsir yang tertuang dalam tulisan-tulisannya ini masih aktual, nilainya tidak dimakan masa, sangat berharga untuk dibaca dan dipahami agar dapat kita ambil faidah dari ilmu, wawasan, dan pengalaman hidupnya yang mendalam.
Buku ini, terbit dalam dua jilid. Jilid pertama, memuat kurang lebih 64 tulisan M. Natsir yang dikemas dalam 5 tema besar, yaitu Kebudayaan Filsafat, Pendidikan, Agama, Ketatanegaraan, dan Persatuan Agama dan Negara.
Sedang jilid kedua, tidak hanya memuat kumpulan tulisan saja, namu  juga kumpulan pidato, dan wawancara-wawancara yang pernah beliau lakukan antara tahun 1950-1955 M. Jilid dua ini pun mengemas tulisan-tulisan beliau dalam 5 tema besar; yaitu, pertama, Pidato Di Parlemen. Di bab ini, terdapat 6 pidato beliau yang berkaitan dengan politik dan kenegaraan dalam konteks saat itu, di antaranya pidato tentang Pembentukan Negara Kesatuan, dan tentang Irian Barat. Kedua, Pidato Dan Chotbah. Di bagian ini terdapat 13 pidato dan chotbah beliau, baik itu tentang keagamaan seperti chotbah ‘ied, atau pun tentang pendidikan dan wawasan seputar agama Islam. Ketiga, Bunga Rampai, berisi tulisan-tulisan yang mengulas dan menanggapi hal-hal berkaitan dengan politik, dan kenegaraan pada saai itu. Keempat, Interpiu dan Guntingan Pers, yang juga berisi ulasan dan tanggapan serta sikap beliau tentang situasi politik, kenegaraan, dan permasalahan dunia Islam. Kelima, Dari Hati Ke Hati, bagian terakhir ini berisi tulisan-tulisan beliau mengenai keagamaan, moral, serta pandangan dan keyakinan hidup sebagai seorang muslim.
Buku ini penting dibaca karena isinya menggambarkan rentang pemikiran dan idiologi seorang Muslim sejati dalam berpuluh-puluh tahun masa hidupnya dalam membela dan memperjuangkan ‘izzul Islam. Seperti menurut HAMKA, pandangan M. Natsir ini layak untuk dikatakan mewakili pandangan Muslim Indonesia, sehingga ia sendiri berani menganjurkan untuk mengalih bahasakan kumpulan tulisan-tuisan M. Natsir ini ke dalam Bahasa Arab atau Inggris.

0 komentar:

Posting Komentar